Mobil SUV yang Disetir Anak 15 Tahun Tewaskan Pemotor di Simpang The Icon
Jakarta – Seorang anak baru gede (ABG) berusia 15 tahun nekat mengemudikan mobil SUV di kawasan Simpang The Icon, Kabupaten Tangerang. Aksi itu berujung maut ketika mobil yang ia kendarai menabrak seorang pengendara motor berinisial S (56) hingga tewas di tempat. Peristiwa ini langsung menyita perhatian masyarakat karena melibatkan pengemudi di bawah umur.
Kasat Lantas Polres Metro Tangerang Selatan, AKP Danny Sutarman, menjelaskan bahwa polisi sudah melakukan olah TKP dan mengamankan rekaman CCTV. “Kami masih melakukan penyelidikan karena pengemudi berstatus anak di bawah umur,” katanya, Sabtu (20/9/2025).
Polisi Beberkan Proses Hukum Pengemudi ABG
Polisi menegaskan bahwa proses hukum terhadap anak di bawah umur memiliki mekanisme berbeda. Danny menuturkan, penetapan tersangka harus melalui SPDP (surat pemberitahuan dimulainya penyidikan) yang sudah mereka kirim ke kejaksaan.
“Status pengemudi masih sebagai saksi. Kami sudah kirim SPDP ke kejaksaan sebagai langkah penyelidikan,” jelas Danny.
Selasa mendatang, polisi akan kembali memanggil ABG tersebut untuk pemeriksaan lanjutan. Ia wajib hadir bersama wali, baik ayah maupun ibunya.
“Kami sudah memeriksa anak itu selama 1×24 jam. Karena usianya belum 17 tahun, kami kembalikan dia ke rumah. Undang-undang melarang penahanan terhadap anak di bawah umur,” tambahnya.
Kronologi Detik-Detik Kecelakaan Maut
Kanit Gakkum Satlantas Polres Metro Tangerang Selatan, Iptu Michael Bagus, memaparkan kronologi kecelakaan. Pada Jumat siang (19/9/2025), ABG tersebut mengendarai mobil SUV dari arah Rancageda menuju pintu Tol BSD.
“Sesampainya di simpang The Icon, mobil seharusnya belok kiri. Namun pengemudi kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan,” ujar Michael.
Setelah menabrak pembatas, mobil terus melaju lurus dan menghantam tiga sepeda motor dari arah Intermoda Cisauk menuju Froggy. Benturan keras membuat S (56) terjatuh dan meninggal di tempat karena luka berat di kepala.
Korban Lain Ikut Terluka
Selain S yang meninggal, dua pengendara lain, EAS (34) dan Dia (30), ikut mengalami luka-luka. Polisi terus mendalami faktor penyebab hilangnya kendali, mulai dari minimnya pengalaman hingga kelalaian pengemudi.
Peristiwa pemotor tewas ditabrak mobil disetiri ABG di Tangerang memicu keprihatinan publik. Warga menyoroti kelalaian orang tua yang membiarkan anak di bawah umur mengemudikan mobil di jalan raya.
Kasus Jadi Sorotan Publik
Masyarakat mendesak aparat agar menegakkan hukum dengan tegas. Mereka menilai tragedi ini menjadi peringatan penting tentang bahaya membiarkan anak di bawah umur mengendarai kendaraan bermotor.
Publik juga mendorong orang tua untuk lebih tegas mengawasi anak, sementara aparat diharapkan memperketat aturan agar kasus serupa tidak terulang.