Israel Tegas Menolak Resolusi Palestina
Israel menolak resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan pembentukan negara Palestina. Mayoritas anggota Majelis Umum mendukung resolusi itu, tetapi Israel bersama Amerika Serikat dan beberapa sekutunya memilih menentang.
Tel Aviv menyatakan bahwa resolusi justru memperkuat posisi Hamas. Pemerintah Israel menilai langkah PBB hanya akan memperpanjang konflik di Jalur Gaza.
Israel Menyebut Resolusi Menguntungkan Hamas
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, menyampaikan bahwa “Deklarasi New York” tidak mencerminkan kenyataan di lapangan. Ia menuduh PBB menutup mata terhadap fakta bahwa Hamas masih menahan sandera dan menolak melucuti senjata.
“Resolusi ini tidak membawa perdamaian. Resolusi hanya membuka peluang bagi Hamas untuk melanjutkan perang,” tegas Marmorstein.
Voting PBB Memperlihatkan Perpecahan Dunia
Majelis Umum PBB menggelar voting pada Jumat (12/9). Sebanyak 142 negara memberikan dukungan, 10 negara menolak, dan 12 negara memilih abstain. Israel bersama Amerika Serikat berada di kubu penolak.
Penolakan Israel dan AS langsung menuai kritik. Negara-negara Arab menuduh Tel Aviv tidak serius mencari solusi damai.
Deklarasi New York Menawarkan Jalan Dua Negara
Prancis dan Arab Saudi menggagas Deklarasi New York. Resolusi itu menuntut Hamas menyerahkan kendali Gaza kepada Otoritas Palestina dan melepaskan seluruh sandera. PBB juga membuka opsi pengerahan misi internasional untuk melindungi warga sipil.
Meski mayoritas negara mendukung, Israel menegaskan tidak akan mengakui hasil resolusi. Tel Aviv menilai keamanan nasional harus lebih utama dibanding tekanan internasional.
Dunia Masih Terbelah Soal Palestina
Konflik Israel-Palestina kembali memperlihatkan perpecahan dunia. Sebagian negara berharap solusi damai melalui PBB, sedangkan Israel memilih jalannya sendiri. Jalan menuju perdamaian abadi tampak masih jauh.
Isu Palestina tetap menjadi topik global yang memicu debat sengit. Publik internasional terus membicarakannya di forum, media sosial, dan media berita. Situs seperti bang479pedia.id juga kerap membahas konflik besar ini tanpa potongan, sehingga pembaca bisa memahami konteks secara utuh.
