Home / Politik Dunia / Trump Ingin Rebut Pangkalan Bagram Afghanistan karena Isu Nuklir Cina

Trump Ingin Rebut Pangkalan Bagram Afghanistan karena Isu Nuklir Cina

Pangkalan Bagram Afghanistan

Trump Umumkan Rencana Mengejutkan

Jakarta – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menegaskan niatnya untuk merebut kembali Pangkalan Bagram Afghanistan. Ia menyebut lokasi itu strategis karena hanya berjarak satu jam dari fasilitas nuklir Cina.

Trump mengumumkan hal ini saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer. Ia berkata, “Kami ingin pangkalan itu kembali. Lokasinya dekat dengan fasilitas nuklir Cina. Itu penting bagi kami.”

Namun, Trump tidak merinci cara Amerika Serikat merebut kembali Bagram. Meski begitu, ia menegaskan bahwa pangkalan tersebut penting bagi strategi pertahanan.


Pangkalan Bagram Afghanistan dan Nilai Strategisnya

Bagram adalah pangkalan udara terbesar di Afghanistan. Selama hampir dua dekade, pasukan AS menjadikannya pusat operasi setelah serangan 11 September 2001.

Pada Juli 2021, pasukan AS dan NATO meninggalkan Bagram. Akibatnya, Taliban segera menguasai wilayah itu. Sejak saat itu, Bagram menjadi simbol hilangnya kekuatan Amerika di Asia Tengah.

Selain itu, lokasi pangkalan yang dekat dengan Cina menjadikannya sangat bernilai dalam peta geopolitik modern. Oleh karena itu, banyak analis menilai keinginan Trump masuk akal dari sisi strategi militer.


Kritik Trump terhadap Biden

Trump kembali mengkritik kebijakan Joe Biden soal penarikan pasukan dari Afghanistan. Menurutnya, kebijakan itu membuat AS kehilangan titik strategis.

Meskipun Biden beralasan penarikan pasukan mengakhiri perang panjang, Trump menilai langkah itu justru membuka ruang bagi Cina memperkuat pengaruhnya. Bahkan, ia menegaskan bahwa keputusan tersebut adalah salah satu kesalahan terbesar pemerintahan Biden.

Oleh karena itu, Trump menyebut bahwa Amerika harus kembali menguasai pangkalan itu demi mengembalikan kekuatan globalnya.


Dampak Geopolitik yang Mungkin Terjadi

Jika AS benar-benar mencoba merebut Bagram, Taliban pasti merespons keras. Sementara itu, langkah tersebut juga bisa memperburuk hubungan dengan Cina.

Selain itu, posisi Bagram yang dekat dengan fasilitas nuklir menjadikannya titik panas dalam persaingan dua negara adidaya. Terlebih lagi, perebutan pangkalan bisa memicu ketegangan baru yang melibatkan banyak negara.

Pada akhirnya, pengamat menilai perebutan kembali Pangkalan Bagram Afghanistan dapat memengaruhi stabilitas global. Oleh sebab itu, negara-negara Barat mungkin terdorong ikut campur demi menjaga keamanan regional.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *